festival-budaya-tanara-2023-merayakan-warisan-seni-silat-kaserangan-dan-tari-ringkang-jawari

Pada tanggal 3 Agustus 2023, Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Serang bersama Kecamatan Tanara mengadakan kegiatan Festival Budaya Tanara yang mengangkat tema “Festival Budaya Bangkitkan Wisata Religi Tanara untuk Indonesia Maju”. Festival ini menjadi ajang untuk memperkenalkan serta mempromosikan seni bela diri tradisional dalam bentuk perlombaan Silat Kaserangan dan seni Tari Ringkang Jawari. Dengan kehormatan yang besar, acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Serang, Ibu Hj. Ratu Tatu Chasanah, SE., M.Ak.,  yang memberikan dukungan penuh terhadap pelestarian dan pengembangan warisan budaya Indonesia.

Menghidupkan Kembali Silat Kaserangan: Keindahan dan Ketangguhan dalam Gerakan

Perlombaan Silat Kaserangan menjadi salah satu sorotan utama dalam Festival Budaya Tanara. Silat Kaserangan merupakan seni bela diri tradisional yang memiliki akar budaya yang dalam. Para pesilat dari paguron pencak silat se-Kabupaten Serang berkumpul untuk memamerkan kemampuan mereka dalam menguasai teknik-teknik Silat Kaserangan yang mungkin telah berusia ratusan tahun. Keindahan gerakan yang elegan, namun tetap mengutamakan ketangguhan dan kelincahan, menjadi daya tarik utama dalam perlombaan ini.

Pesilat dari berbagai usia dan latar belakang bersaing dengan semangat dan sportivitas. Perlombaan ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang menjaga keberlanjutan tradisi dan menghormati warisan nenek moyang. Para peserta menampilkan rangkaian gerakan yang rumit dan indah, serta memancarkan nilai-nilai seperti disiplin, kehormatan, dan tanggung jawab yang melekat dalam seni bela diri tradisional.

Menggoyangkan Panggung dengan Tari Ringkang Jawari: Ekspresi Kebahagiaan dan Keindahan Budaya

Selain perlombaan silat, Festival Budaya Tanara juga menampilkan perlombaan tari Ringkang Jawari, sebuah tarian tradisional yang menggambarkan kebahagiaan dan keindahan alam. Tari ringkang jawari merupakan tarian yang lincah dan energetik, diiringi oleh musik yang menggugah semangat. Para penari, dengan kostum dan aksesoris tradisional yang memukau, menggambarkan harmoni antara manusia dan alam dalam setiap gerakan mereka.

Tarian ini mengajarkan tentang kebersamaan, koordinasi, dan rasa syukur terhadap anugerah alam. Seperti halnya seni bela diri, tari Ringkang Jawari juga mengandung nilai-nilai budaya dan moral yang berharga, serta menjadi wadah bagi masyarakat untuk merayakan identitas mereka dan melestarikan warisan budaya yang kaya.

Taman Batu Al Quran: Tempat Berkumpulnya Warisan Budaya dan Spiritualitas

Festival Budaya Tanara 2023 berlangsung di Taman Batu Al Quran, sebuah tempat yang tak hanya memiliki nilai historis dan budaya, tetapi juga spiritual. Taman ini merupakan simbol integrasi antara warisan budaya dan keyakinan agama. Sebagai tempat acara, taman ini memberikan atmosfer yang unik dan memadukan antara keindahan alam dengan semangat kebersamaan dalam menjaga dan melestarikan budaya.

Bupati Serang dalam sambutannya menyampaikan pentingnya upaya bersama dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya serta mengapresiasi dedikasi paguron pencak silat se-Kabupaten Serang dalam mempertahankan tradisi seni bela diri dan tari tradisional. Dengan acara seperti Festival Budaya Tanara, harapannya adalah kekayaan budaya Indonesia dapat terus hidup dan berkembang, serta dapat menjadi ajang promosi wisata religi yang ada di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.

Mengakhiri Perayaan dengan Harapan Baru

Festival Budaya Tanara 2023 tidak hanya berakhir sebagai acara semata, tetapi juga sebagai titik awal dalam mengapresiasi, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya yang membanggakan. Semangat persatuan dalam keragaman budaya tercermin dalam setiap gerakan silat dan tarian yang dipentaskan. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat, Festival Budaya Tanara 2023 menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju pelestarian budaya Indonesia yang kaya dan beragam.